lari kutak, berpaling kutak, tatap ku
disini masih ku berkutat dalam lumpur hisap
hujan tak juga mereda dingin makin meresap
kata terucap bibir tertutup rapat hatiku sesak
ingin kuberontak kakiku terikat
tali kekang yang kutempa dengan peluh keringat
senja telah surut jingga tak lagi terlarut gelap seketika hati dan jiwa kalut
adakah lentera yang kan jelaskan semua
dan ledakkan
rantai pengikatku
anjing penjagaku
tempurung yang kerdilkan loncatan pemikiranku