hidup tidak sekedarnya
Thursday, June 23, 2005
hujan dihatimu
hujan turun begitu deras. Sepanjang sore ini. Tiap butirnya besar, menghantam keras dan lebat, sampai-sampai pelimpahan tak mampu menampungnya, meluap dan akhirnya menenggelamkan dunia, duniamu.
Jika duniamu sangat mudah turun hujan lebat, dan berulang-kali harimu diwarnai awan kelabu, janganlah kamu perdalam saluran pembuangannya untuk mencegah luapannya. Tapi perlancarlah alirannya. Maka sederas apapun takkan masalah. mungkin butuh sedikit waktu, tapi pasti akan berakhir.
Jangan pula mengusir awan kelabu itu dengan paksaan, sehingga seolah-olah tak hadir di duniamu. Walaupun tak disini, pasti akan menimpa tempat lain. Dan itu tidak sehat.
Biarkan hujan itu turun. Lepaskan semua beban. Sederas apapun itu. Hingga nanti awan kelabu itu akan kembali menjadi putih. Dan mentari akan terlihat bersinar, lebih cerah dari yang pernah ada sebelumnya. ¶ 7:13 PM
Jika duniamu sangat mudah turun hujan lebat, dan berulang-kali harimu diwarnai awan kelabu, janganlah kamu perdalam saluran pembuangannya untuk mencegah luapannya. Tapi perlancarlah alirannya. Maka sederas apapun takkan masalah. mungkin butuh sedikit waktu, tapi pasti akan berakhir.
Jangan pula mengusir awan kelabu itu dengan paksaan, sehingga seolah-olah tak hadir di duniamu. Walaupun tak disini, pasti akan menimpa tempat lain. Dan itu tidak sehat.
Biarkan hujan itu turun. Lepaskan semua beban. Sederas apapun itu. Hingga nanti awan kelabu itu akan kembali menjadi putih. Dan mentari akan terlihat bersinar, lebih cerah dari yang pernah ada sebelumnya. ¶ 7:13 PM
Sunday, June 12, 2005
free no more
lima tahun lewat, 365 hari dikali 5 sudah kulalui, 365 dikali 5 matahari terbit sudah terbenam, 365 dikali 5 matahari kembali terbit.
semua masih tetap, tak ada yang berubah. setelah 365 hari dikali 5, kini, 365 hari dikali 5 ditambah satu, matahari masih terbit, dan pasti nanti akan terbenam. angin masih datang, membelai, lalu pasti akan berlalu. daun tetap gugur, jatuh ke pelukan ibu pertiwi untuk kemudian damai membusuk, menjadi satu dengannya. Dan kemudian tumbuh kembali di pucuk ranting, untuk nanti dapat gugur kembali.
365 malam dikali lima yang dingin telah berlalu, dan malam nanti, ku yakin akan tetap dingin. Sedingin 365 malam dikali lima yang telah berlalu.
takkan ada yang berubah di luar sana. hanya di dalam sini, tak ada lagi yang sama. ¶ 11:39 AM
semua masih tetap, tak ada yang berubah. setelah 365 hari dikali 5, kini, 365 hari dikali 5 ditambah satu, matahari masih terbit, dan pasti nanti akan terbenam. angin masih datang, membelai, lalu pasti akan berlalu. daun tetap gugur, jatuh ke pelukan ibu pertiwi untuk kemudian damai membusuk, menjadi satu dengannya. Dan kemudian tumbuh kembali di pucuk ranting, untuk nanti dapat gugur kembali.
365 malam dikali lima yang dingin telah berlalu, dan malam nanti, ku yakin akan tetap dingin. Sedingin 365 malam dikali lima yang telah berlalu.
takkan ada yang berubah di luar sana. hanya di dalam sini, tak ada lagi yang sama. ¶ 11:39 AM
